PENGARUH PENERAPAN MODEL THINKING ALOUD PAIRS PROBLEM SOLVING (TAPPS) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKATERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DI KELAS VII MTs PUI CIWEDUS KABUPATEN KUNINGAN
(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Â
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman, dilihat dari kegiatan pembelajaran di dalam kelas selalu didominasi oleh guru sehingga matematika dianggap sebagai ilmu yang sukar dan ruwet. Hal ini menyebabkan peserta didik enggan mengerjakan soal-soal, padahal peserta didik dapat melatih kemampuan memecahkan masalah dari setiap tipe soal yang diberikan guru. Perubahan yang sangat penting adalah kemampuan guru dalah memilih model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi, khususnya memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir sehingga peserta didik dapat menggunakan kemampuan pemecahan masalah dalam soal matematika dengan baik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan model TAPPS, hasil belajar siswa setelah menggunakn model TAPPS, dan menjelaskan tentang pengaruh penggunaan model TAPPS terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa. Model TAPPS yaitu suatu model pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berpikir konstruktivisme, dimana fokus pembelajaran tergantung masalah yang dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah. Dalam pembelajaran TAPPS ada satu pihak siswa menjadi problem solver dan satu pihak menjadi listener.
Langkahlangkah dalam memecahkan masalah yaitu: memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana,
memeriksa kembali.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi yang diambil adalah seluruh siswa kelas VII MTs PUI Ciwedus Kabupaten Kuningan yang berjumlah 4 kelas, sedangkan sampel yang diambil adalah kelas VII B. Pengumpulan data yang digunakan adalah skala sikap dan tes.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata skor respon siswa terhadap penerapan model TAPPS yaitu sebesar 63,23, interpretasi skor mendapatkan kategori respon baik. Nilai rata-rata posttest sebesar 67,41. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,277, berarti pengaruh penerapan model TAPPS terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis sebesar 27,7 % berada pada interval kategori rendah, sedangkan sisanya 72,3% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel (3,724 > 1,701). Karena thitung > ttabel maka Ho ditolak, artinya  bahwa  terdapat  pengaruh  penerapan  model  TAPPS  tehadap  kemampuan  pemecahan  masalah  matematis.
Persamaan regresinya adalah Y = 9,455 + 0,706 X.
Â
Kata Kunci : Model TAPPS, Pemecahan MasalahFull Text:
PDFReferences
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 2010. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Ariyanti, Melda. 2012. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA di Kabupaten Kuningan. Proposal Skripsi. Tidak diterbitkan. Cirebon: IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Abdurrahman, Mulyono. 2010. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Beljar. Jakarta: RinekaCipta.
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Barkley, Elizabert E. 2012. Collaborative Learning Techniques. Bandung: Nusa Media.
Nasehuddien, Toto Syatori. 2008. Metodologi Penelitian. Cirebon: STAIN Press.
Polya, George. 1957. How To Solve It. New Jersey: Princeton UniversityPress.(http://www.math.utah.edu/pa/math/polya.html.(Diunduh 1 November 2012, pukul 15.00WIB).
Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.Repository.upi.edu/
Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.
Ruseffendi, E.T. 2006. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.
Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sudjana. 2001. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti.Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2012. Metode apaenelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Bandung: Alfabeta.
Suherman dkk. 2003. Common Teks Book: Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.Bandung: JICA FPMIPA UPI.
Sujiono, Yuliani N. 2009. Efektifitas Penggunaan Thinking Aloud Pairs Problem Solving (TAPPS) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa. Skripsi.tidak diterbitkan. Universitas pendidikan indoneia (UPI) Bandung.
Surapranata , Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil TesImplementasi Kurikulum 2004. Jakarta: Rosda. Stice, j.e. 1987. Teaching Problem Solving.
(http://wwwcsi.unian.it/educa/problemsolving/stice_ps.html. diunduh 1 November 2012, pukul16.00 WIB).
Wahid, Arif Fadholi. 2009. Kelebihan dan kekurangan TPS. Artikel. (http://ariffadholi.wordpress.com/2009/12/23kelebihan-&-kekurangan-tps/ diunduh 20 Agustus
, pukul 20.35 WIB)
Yamin, Martinis. 2003. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung PersadaPers.
Yuniati, L. 2007. Efektifitas Penggunaan Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil BelajarSiswa dalam Pembelajaran Sejarah. Skirpsi. UPI Bandung: Tidak diterbitkan
DOI: 10.24235/eduma.v2i2.48
Article Metrics
Abstract view : 1396 timesPDF - 969 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Eduma : Mathematics Education Learning and Teaching