PERAN TARI DALAM PERSPEKTIF GENDER DAN BUDAYA
(1) IAIN Syekh Nurjati Cirebon
(2) IAIN Syekh Nurjati
(*) Corresponding Author
Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menjelaskan bagaimana peranan tari dalam perspektif gender dan budaya. Tulisan ini berangkat dari sebuah permasalahan yakni masih adanya pandangan stereotype gender tentang tari dalam pandangan masyarakat sosial. Pemahaman mengenai tari dalam sudut pandang masyarakat sosial masih menimbulkan pro dan kontra. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya rasa ingin tahu serta pemahaman terhadap tari itu sendiri, sehingga masih banyak yang menganggap bahwa tari hanya dapat ditarikan oleh wanita saja. Tari merupakan sebuah gejolak ekspresi manusia yang dituangkan ke dalam gerak ritmis yang indah, yang dapat ditarikan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Dalam sebuah tarian memiliki tujuan dan fungsinya masing-masing. Â Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi literatur. Analisis data menggunakan metode deskriptif analisis dengan tujuan untuk mendapatkan sebuah analisis dari permasalahan yang diusung. Penelitian ini menghasilkan sebuah analisis yakni tarian adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tidak memandang gender.
Kata Kunci : Tari, Gender, Budaya
Full Text:
PDFReferences
Arons, M. (2007). Standing Up For Humanity: Upright Body, Creative Instability, and Spiritual Balance. In R. Richards (Ed.), Everyday Creativity (pp. 175–193). American Psychological Association.
Caturwati, E. (2008). Tari Kariaan. In E. Caturwati & S. Rustiyanti (Eds.), Tari Anak-anak dan Permasalahnnya (pp. 81–102). Sunan Ambu Press STSI Bandung.
Creswell, J. W. (2016). Research Design (4th ed.). Pustaka Pelajar.
Dibia, I. W., Widaryanto, F., & Suanda, E. (2002). Tari Komunal. Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.
Goleman, D. (2015). Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional) (20th ed.). Gramedia.
Hermawati, T. (2007). Budaya Jawa dan Kesetaraan Gender. Jurnal Komunikasi Massa, 1(1), 18–24. https://doi.org/10.1111/j.1523-1739.2010.01600.x
Khutniah, N., & Eny Iryanti, V. (2012). Upaya Mempertahankan Eksistensi Tari Kridha Jati Di Sanggar Hayu Budaya Kelurahan Pengkol Jepara. Upaya Mempertahankan Eksistensi Tari Kridha Jati Di Sanggar Hayu Budaya Kelurahan Pengkol Jepara, 1(1), 9–21. https://doi.org/10.15294/jst.v1i1.1804
Koentjaraningrat. (2011). Pengantar Antropologi I (4th ed.). Rineka Cipta.
Moleong, L. J. (2014). Metode Penelitian Kualitatif (33rd ed.). Remaja Rosdakarya.
Polhemus, T. E. D. (1993). Dance, Gender and Culture. Dance, Gender and Culture, 3–4. https://doi.org/10.1007/978-1-349-22747-1
Putraningsih, T. (2000). Sebuah Kajian Perspektif Gender. Imaji, 4(1), 20–31. https://staffnew.uny.ac.id/upload/132061380/penelitian/Jurnal+Tr+Perspektif+gender.pdf
Sarwono, S. W. (2013). Psikologi Lintas Budaya. In ウイルス (2nd ed., Vol. 52, Issue 1). Raja Grafindo Persada.
Subiantoro, I. H. (2008). Komposisi Tari Laku Kreatif Terhadap Penciptaan Tari Anak. In E. Caturwati & S. Rustiyanti (Eds.), Tari Anak-anak dan Permasalahnnya (pp. 35–60). Sunan Ambu Press STSI Bandung.
Sujarwa. (2014). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (3rd ed.). Pustaka Pelajar.
DOI: 10.24235/equalita.v2i2.7136
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Indexed By:
EDITORIAL OFFICE:
LP2M Building, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Perjuangan Street of Sunyaragi, Cirebon City, West Java, Indonesia 45132 Phone. 0231-489926.
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak is licensed under a Creative Commons 4.0 International License.