PROMISCUITY AMONG MILLENNIAL TEENAGERS AND ITS SOLUTION FROM THE PERSPECTIVE OF HADITH
(1) Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
(2) Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
(3) UIN Raden Fatah Palembang
(*) Corresponding Author
Abstract
Adolescence is a phase of human life where curiosity always surrounds thoughts and feelings. This curiosity lies a huge desire, which is especially about promiscuity. In the context of today's society, teenagers and promiscuity are two things that cannot be separated. In fact, instead of having free sex which is detrimental, Islam has shown a solution to overcome this, namely by getting married or fasting as a means to avoid heinous acts which are detrimental. This research uses qualitative methods by the library research category, with primary data from the hadith books of al-Jami' Ash-Shahih li Al-Bukhori and Muslim. The research concludes that promiscuity among millennial teenagers currently appears to no longer be a taboo subject due to the unstoppable rapid flow of social media information and a lack of self-awareness and parental supervision. However, Rasulullah SAW as a role model has given instructions for the people to overcome this by marriage. If this is not possible, then it is recommended to fast (Shawm). Fasting in this case can be contextualized in the current era by doing positive things that can protect oneself from bad desires.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Al-Bukhori, M. ibn I. (2015). Al Jami’ Al Musnad As Shohiha Al-Muhtasar Min Umuri Rasulullah SAW Wa Sunani Wa Ayamihi. Tanpa tempat: Darul Alamiyah Linnasiri Wa Tajlis.
Al-Ghifari, A. (2005). Fiqih Remaja Kontemporer. Bandung: Media Qalbu.
Al-Ghazali, M. (1989). Al-Sunnah An-Nabawiyyah Baynah Ahl Al-Hadis. Kairo: Dar Asy Syruq.
Al-Ghazali, M. (2014). Ihya Ulumuddin (Buku keempat: Adab Makan, Mencari Nafkah, Nikah, Kasih Sayang, dan Persaudaraan; terj. Purwanto). Bandung: Marja.
An-Naisabury, A. H. M. ibn A. H. ibn Al-Khusairun. (2016). Al Musnad As Shohi Al Muhtasar Min As Sunan Binakli Al Adl Ila Rasulullah SAW. Tanpa tempat: Darul Alamiyah Linnasiri Wa Tajlis.
Ayun, P. Q. (2015). Fenomena remaja menggunakan media sosial dalam membentuk identitas. Jurnal Academia, 3(2). Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.
Bachtiar, W. (1997). Metode Penelitian Ilmu Dakwa. Jakarta: Logos.
Darnoto, & Dewi, H. T. (2020). Pergaulan bebas remaja di era milenial menurut perspektif agama Islam. Jurnal Tarbawi, 17(1). Jepara: Universitas Islam Nahdlatul Ulama.
Doni, P. R. (2017). Perilaku media sosial pada kalangan remaja. Jurnal IJSE, 3(2). Purwokerto: AMIK BSI.
Triastuti, E. (2017). Kajian dampak penggunaan media sosial bagi anak dan remaja. Depok: Puskakom Fisip Universitas Indonesia.
Hidayati, N. (2019). Interpretasi hadis anjuran menikah dalam lafal Ahsan Li Al-Farj (Skripsi). Surabaya: UIN Sunan Ampel.
Ismayanti, N. (2022). Kajian naratif: Faktor risiko kejadian HIV/AIDS pada kelompok LSL. Jurnal Sehat Masada, 16(1). Bandung: Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Maleong, L. J. (2008). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Munir, M. (2018). Membingkai kepribadian ulul albab generasi milenial. Jurnal Ta’limuna, 7(1). Malang: STAI Mahad Al-Hikam.
Nasution, H. (1975). Pembaruan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang.
Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nathania, R. A. (2022). Waspadai pergaulan bebas bagi generasi bangsa. Diakses dari https://balitbangham.go.id/deta/waspadai-pergaulan-bebasbagi-generasi-bangsa.
Pramesti, T. A. (2019). Pencegahan penyalahgunaan narkoba dan seks bebas di kalangan remaja milenial. Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Seri Ke-3. Bali: Stikes Wira Medika.
Praptoharjo I, et al. (2016). Kebijakan dan Program HIV & AIDS dalam Sistem Kesehatan di Indonesia. Yogyakarta: INSIST Press.
Putri, W. S. R. (n.d.). Pengaruh media sosial terhadap perilaku remaja. Jurnal Prosiding Ks. Riset & PKM, 3(1).
Purnama, Y. (2020). Faktor penyebab seks bebas pada remaja. Jurnal Syntax Literate, 5(2). Bima: Akbid Surya Mandiri.
Syah, M. (1995). Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sari, I. (2022). Penyuluhan kesehatan tentang pergaulan bebas. Journal of Public Health Concerns, 2(1). Lampung: Universitas Malahayati.
Sholahuddin, A. (2019). Ulumul Hadis. Bandung: Pustaka Setia.
Sufyan, A. F. M. (n.d.). Analisis kritis makna al-syabab dan istitha’ah pada hadis anjuran menikah. Jurnal Penelitian dan Pemikiran Keislaman, 4(2). Madura: UIM Pamekasan.
Syihab, M. Q. (1996). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhui atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.
Tanshurullah, I. (2019). Hadis anjuran menikah kepada pemuda: Menelaah hadis dari perspektif psikologi (Skripsi). Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Tari, E. (2019). Tinjauan teologis-sosiologis terhadap pergaulan bebas remaja. Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani, 3(2). Kupang: Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri Kupang.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan. Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 ayat 1.
Yaqub, A. M. (2018). Kritik Hadis. Pustaka Firdaus.
Zuariah, N. (n.d.). Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
DOI: 10.24235/jshn.v6i2.15312
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 The Authors
This work is licensed under CC BY 4.0
Jurnal Studi Hadis Nusantara (JSHN)
Department of Hadith Studies | Faculty of Ushuluddin and Adab | Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi, Kesambi, Karyamulya, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132
E-mail: jurnalstudihadisnusantara@uinssc.ac.id