STATUS HUKUM WAKĀLAH ṬALAK (Studi Komparatif antara Pandangan Imᾱm Syᾱfi’ῑ dan Ibnu Hazm)

Nursyamsudin Nursyamsudin(1*), Burhanudin Burhanudin(2),


(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

WakaÌ„lah talak yaitu pengucapan talak seorang suami dengan menggunakan utusan atau wakil untuk menyampaikan kepada istrinya yang berada di tempat lain, bahwa suaminya telah menalaknya. Dalam kondisi seperti ini, orang yang diutus tersebut bertindak sebagai orang yang mentalak. Mengenai hukum keabsahan dalam mewakilkan talak, para ulama berbeda pendapat. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah a. Bagaimana pendapat Imá¾±m Syá¾±fi’ῑ dan Ibnu Hazm mengenai status hukum wakaÌ„lah  talak, b. Bagaimana istinbÄá¹­ hukum Imá¾±m Syá¾±fi’ῑ dan Ibnu Hazm, c. Apa persamaan serta perbedaan dari keduanya. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah penelitian pustaka, dalam menganalisis data penelitian ini bersifat deskriptif analitis-komparatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yaitu kitab al-Umm dan al-MuhallaÌ„ Sedangkan sumber data skunder yaitu kitab-kitab lain serta buku-buku yang membahas tentang status hukum wakaÌ„lah  talak. Imá¾±m Syá¾±fi’ῑ berpendapat bahwa wakaÌ„lah talak adalah hukumnya boleh dan sah, dengan alasan bahwa perwakilan merupakan hal yang diperbolehkan agama termasuk didalamnya masalah talak. Karena perkara talak sama halnya seperti perkara muamalah lainnya yang perlu untuk diwakilkan, seperti jual beli, salam, rahn, dan pernikahan. Adapun menurut pendapat Ibnu Hazm bahwa wakaÌ„lah talak adalah tidak boleh dan tidak sah, dengan alasan bahwa tidak ada naá¹£ yang menjelaskan tentang membolehkan mewakilkan talak, karena mewakilkan talak mempunyai arti pemberian hak milik, sedang menurut hukum syara’ hak talak itu milik laki-laki (suami). Metode istinbÄá¹­ yang digunakan oleh Imá¾±m Syá¾±fi’ῑ adalah al-Qur’an, al-Hadīṡ, ijma’ sahabat dan qiyá¾±s. Sedangkan metode istinbÄá¹­ yang digunakan oleh Ibnu Hazm adalah al-Qur’an. Dalam analisa akhir, dapat diketahui persamaan dan perbedaan pemikiran Imá¾±m Syá¾±fi’ῑ dan Ibnu Hazm yaitu sama-sama mengambil dalil dari sumber utama yakni al-Qur’an. Sedangkan perbedaannya yaitu, dalil yang dijadikan landasan Imá¾±m Syá¾±fi’ῑ adalah QS. Surat an-NisaÌ„ ayat 35, Sedangkan yang dijadikan landasan Ibnu Hazm  adalah QS. al-BaqarÄh ayat 229.

 

Kata Kunci: Hukum Perceraian, Talak, Wakālah.

 

Abstract

 

WakÄlah divorce is the pronunciation of a husband by using a messenger or representative to convey to his wife somewhere else, that her husband has yelled at her. Under these circumstances, the person who is sent is acting as a bully. Regarding the law of legitimacy in representing divorce, the scholars differed. Formulation of problem in this research is a. What is the opinion of Imá¾±m Syá¾±fi'á¿‘ and Ibn Hazm regarding the legal status of wakÄlah divorce, b. How istinbÄá¹­ law Imá¾±m Syá¾±fi'á¿‘ and Ibn Hazm, c. What are the similarities and differences between the two. The method used in collecting data is literature research, in analyzing the data of this study is analytical-comparative descriptive. Sources of data used in this study in the form of primary data is the book of al-Umm and al-MuhallÄ While secondary

                                                                                                              

 


data sources are other books and books that discuss the legal status wakÄlah divorce. Imá¾±m Shá¾±fi'á¿‘ argues that wakÄlah divorce is law permissible and legitimate, on the grounds that representation is a religious thing, including divorce. Because divorce case is the same as other muamalah matters that need to be represented, such as buying and selling, greetings, rahn, and marriage. In Ibn Hazm's view that wakÄlah divorce is unlawful and unlawful, on the grounds that there is no naá¹£ explaining about allowing representation of the divorce, since representing divorce has the meaning of granting property right, while under the law the right of the right belongs to a man husband). The istinbÄ Metode method used by Imá¾±m Shá¾±fi'á¿‘ is al-Qur'an, al-Hadīṡ, ijma 'companions and qiyá¾±s. The istinbÄ metode method used by Ibn Hazm is the Qur'an. In the final analysis, we can see the similarities and differences of thought Imá¾±m Syá¾±fi'á¿‘ and Ibn Hazm regarding the legal status of wakÄlah divorce. The equality of both, that is equally take the proposition from the main source of the Qur'an. While the difference is, the proposition that the foundation of Imá¾±m Syá¾±fi'á¿‘ is QS. Surat an-NisÄ verse 35, While the basis of Ibn Hazm is QS. Al-BaqarÄh verse 229.

 

Keywords: Divorce Law, Divorce, WakÄlah.


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Muá¹­alib, Mohammad Yasir. 2004. “Ringkasan Kitab al-Ummâ€. Jakarta: Pustaka Azzam.

Abu Zahrah, Muhammad. 2007. “Ushul Fiqhâ€. Jakarta: PT. Pustaka Firdaus.

al-Hafnawi, Muhammad Ibrahim. Tt. “al-Mansu’ah al-Fiqhiyyah al-Muyassarah atá¹­-Ṭalaqâ€. Beirut Libanon : Daar al-Kitab al-Alamiyah.

al-Já¾±ziri, Abdur Rahman. 1993. “Kitá¾±bul Fiqhi A’lal Maẓahabil Arba’ahâ€. Bairut Libanon: Dá¾±r al-Fikri.

Al-Má¾±wardá¿‘, Imá¾±m. 2009. “al-HaÌ„wiÌ„ al-KabiÌ„r fi Fiqh al-Maẓhab as-Syá¾±fi’ῑâ€. Juz X. Beirut Libanon : Dá¾±r al-Kitá¾±b al-Alamiyah.

an-Nawá¾±wá¿‘, Imam Abá¿‘ Zakariyá¾± bin Syará¿‘f. 2013. “Mughnil Mukhtá¾±jâ€. Juz II. Beirut Libanon: Dá¾±r al-Fikr.

as-Shiddieqy, Hasbi. 1997. “Pokok-pokok Pegangan Imá¾±m Maẓhabâ€. Cet. I. Semarang: PT. Rizki Putra.

as-Syá¾±fi’ῑ, Imam Abû Abdullah bin Muhammad ibn Idris. 2001. “al-Ummâ€. Juz VI. Beirut Libanon: Dá¾±r al-Waffa.

az-Zuhailá¿‘, Muhammad. Tt. “al-Mu’tamad fi Fiqh as-SyÄfi’ῑâ€. Juz IV. Damsik : DÄr al-QÄlam.

az-Zuhailá¿‘, Wahbah. 2011. “al-Fiqh al-Islam wa Adá¿‘latuhuâ€. Juz. IV. Beirut: Dá¾±r al-Fikr.

Fikri, Ali. 1357. “al-Mu’ᾱmalá¾±t al-Maddiyah Wal-Adá¾±biyahâ€. Juz II. Cet. Ke-1. Mesir : Mathba’ah Musthafa al-Babiy al-Halabiy.

Hasan, M. Ali. 2004. “Perbandingan Maẓhabâ€. Cet. 4. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hazm Ibnu. Tt. “Al-Ahká¾±m fi al-Uṣûl al-Ahká¾±mâ€. Jilid I. Beirut Libanon: DaÌ„r al-KitaÌ„b al-Ilmiah.

Hazm, Ibnu. Tt. “al-Muhallá¾± Fisyarhil MuhallÄ Bilhujaji Wal Aṡariâ€. Juz X. Beirut Libanon : Baitul Afkar Adauliyah.

Qudᾱmah, Ibnu. 2009. “al-Mughnῑ. Juz X. Beirut Libanon : Dᾱr al-Kitab Alamiyah.

Rusyd, Ibnu. 2007. “Bidá¾±yatul Mujtahid Analisa Fiqih Para Mujtahidâ€. Jakarta: Pustaka Amani.

Syá¾±fi’ῑ, Imá¾±m. 2010. “Ar-Risá¾±lahâ€. Terj. Ahmad Muhammad Syakir. Jakarta: Pustaka Azzam.




DOI: 10.24235/mahkamah.v2i2.2168

Article Metrics

Abstract view : 500 times
PDF - 303 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.