PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN

Nia Kania(1*), Zaenal Arifin(2),


(1) Pendidikan Matematika UNMA
(2) Pendidikan Matematika UNMA
(*) Corresponding Author

Abstract


Problem Solving Using Newman Procedure. This article wants to provide how students solve mathematical problems of Newman Prosedur in solving mathematical problems. The Newman analysis stage  help to describe mathematical problem-solving abilities. Newman Analysis are stages to understand and analyze how students solve mathematical problems. Newman Prosedure stages in mathematical problem solving, which include; (1) reading problems,  (2) comprehension; (3) transformation; (4) process skills, and (5) encoding. Newman Prosedure’s research  a large amount of evidence that children have difficulties with semantic structures, vocabulary, and mathematical symbols compared to standard algorithms. Throughout the problem solving process, students often make mistakes and carelessness, and there are some students who give wrong answers because they are not motivated to answer according to their level of ability

Abstrak 

Artikel ini ingin memberikan bagaimana peserta didik memecahkan masalah matematis melalui tahapan Newman dalam pemecahan masalah matematika, Untuk membantu mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis maka digunakan tahapan analisis Newman yang dikembangkan oleh Anne Newman pada tahun 1977. Tahapan Analisis Newman merupakan tahapan untuk memahami dan menganalisis bagaimana mahasiswa memecahkan masalah matematis. Berdasarkan yang dikemukakan oleh Newman bahwa ketika seseorang berusaha menjawab sebuah permasalahan matematis, maka siswa tersebut telah melewati serangkaian rintangan berupa tahapan dalam pemecahan masalah matematis, yang meliputi; (1) membaca masalah (reading), (2) memahami masalah (comprehension); (3) mentransformasikan masalah (transformation); (4) keterampilan proses (process skills), dan (5) penulisan jawaban akhir (encoding). Penelitian Newman menghasilkan sejumlah besar bukti bahwa anak-anak  mengalami  kesulitan dengan struktur semantik, kosa kata, dan simbol matematika dibandingkan dengan algoritma standar. Sepanjang proses penyelesaian masalah berlangsung, seringkali peserta didik membuat kesalahan dan kecerobohan, serta ada beberapa peserta didik yang memberikan jawaban yang salah karena mereka tidak termotivasi untuk menjawab sesuai tingkat kemampuan mereka


Keywords


procedure; Newman; problem solving; pemecahan masalah; prosedur newman; pendidikan

Full Text:

PDF

References


BSNP. (2006). Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.

Depdiknas (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan Nasional.

Chilmiyah, Siti Machmurotun. (2014). Kemampuan Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika. Jurnal ISSN: 2337-8166, Vol. 2, No. 2. STKIP PGRI Sidoarjo.

Ellerton, N. F., & Clarkson, P.C. (1996). Language factors in mathematics teaching and learning. In A. J. Bishop, M. A. Clements, C. Keitel, J. Kilpatrick, & C. Laborde (Eds.), International handbook of mathematics education (Part 2, pp. 987-1033). Dordrecht, The Netherlands: Kluwer Academic Publishers

Halim, Abdul. (2015). Analysis of Students’ Errors in Solving Higher Order Thinking Skills (HOTS) Problems for the Topic of Fraction. Asian Social Science, ISSN 1911-2017 E-ISSN 1911-2025, Vol. 11 No. 2.

NCTM. (2010). Why is Teaching with Problem Solving Important to Students Learning?. Problem Solving Reasearch Brief. United States of America : The National Council of Teachers of Mathematics, Inc.

Newman, M. A. (1977). An analysis of sixth-grade pupils’ errors on written mathematical tasks. Victorian Institute for Educational Research Bulletin, 39, 31-43.

OECD. (2013). PISA 2012 Result: What Student Know and Can Do Student Performance in Mathematics, Reading and Science (Volume I). [Online]. Tersedia: http://www.oecd.org/pisa/keyfindings/pisa-2012-results-volume-I.pdf [4 Juni 2017].

Osterholm, M. (2006). A Reading Comprehension Perspective on Problem Solving. Mathematics Education Research Seminar,136-145.

Ruseffendi, ET. (1980). Pengajaran Matematika Modern. Bandung: Tarsito.

Schoenfeld. (1992). Learning to think mathematically: Problem solving, metacognition, and sense making in mathematics. Dalam Grouws, Douglas A (Eds.), Handbook of Research on Mathematics Teaching and Learning (pp. 334-366). New York: Macmillan Publishing Company.

van de Walle, J. A. (1994). Elementary school mathematics: Teaching developmentally (2nd ed). New York: Longman Publishing.

Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Visitasari, Riska dan Tatag Eko Yuli Siswano. (2013). Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah Berbentuk Soal Cerita Aljabar Menggunakan Tahapan Analisis Newman. Universitas Negeri Surabaya.

White, A. L. (2010) . Numeracy, Literacy and Newman’s Error Analysis.Sydney: University of Wastern Sydney

Wijaya, Aryadi., Marja van den Heuvel-Panhuizen., Michiel Doorman., dan Alexander Robitzsch. (2014). Difficulties In Solving Context-Based PISA Mathematics Tasks: An Analysis Of Students’ Errors. TME Vol. 11, no 3, p. 5.


Article Metrics

Abstract view : 173 times
PDF - 102 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.