POLITISASI ISLAM PADA MASA KESULTANAN BANTEN
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
This article focuses on the discussion of Islamic teachings that were used for political purposes during the Sultanate of Banten. The sultans of Banten, in order to perpetuate their power, often used terms taken from Islam or words derived from Arabic. Their original names were originally taken from non-Arabic languages and changed to Arabic names, such as Hasanuddin whose real name is Sabakingkin. Therefore, it is necessary to explore how the Banten kingdom adopted Islamic teachings in carrying out its government and what the further implications for the people of Banten are. As an essay that seeks to reveal past events, this paper uses the historical method whose data is obtained from library sources, among others. At the end of the discussion, this article concludes that the kingdom of Banten changed the names of non-Arab kings to Arabic names. This can be seen, for example, in the name of the founder of the Banten kingdom, Hasanuddin. Hasanuddin was originally named Prince Sabakingking. Then, royal titles also use Arabic terms, such as Maulana or Sultan. To get the title of sultan, the king sent a special envoy to Mecca with the aim of meeting with the Great Sharif. Thus, the first king to receive the title of sultan was Sultan Abdulmafakhir Mahmud 'Abdul Qadir (1596-1651), who was subsequently used by the kings after him. Sultan Abdul Qadir's real name is Prince Ratu. These royal policies which were thick with Islam, furthermore, had implications for the people of Banten. The people of Banten are known as people who are fanatical about Islam and find it more difficult to accept new things that come from outside.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, Taufik, dkk. (1991). Sejarah Umat Islam Indonesia. Jakarta: Majlis Ulama Indonesia.
Ambary, Hasan Muarif. (1997).“Agama dan Masyarakat Banten†dalam Sri Sutjiatiningsih, Banten Kota Pelabuhan Jalan Sutra. ed. ke-2. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
_____. (1994). Halwany Michrob dan Srihardiyanto. Kabupaten Serang Menyongsong Masa Depan, Serang: Pemda Tk. II Serang,
Azra, Azyumardi. (1995). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia. cet. ke-3. Bandung: Mizan.
Bruinessen, Martin van. (1995). Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.
Chijs, J.A. van der. (1881). “Oud-Bantam†Tijdschrift voor Inlandsche Taal-, Land-, en Volkenkunde 26: 1-62.
Claude Guillot. (2008). Banten: Sejarah dan Peradaban (Abad X-XVII). terj. Hendra Setiawan dkk. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
_____, Lukman Nurhakim dan Sonny Wibisono. (1996). Banten Sebelum Zaman Islam: Kajian Arkeologi di Banten Girang 932?-1526. terj. Winarsih Partaningrat Arifin dan Henri Chambert-Loir, Jakarta: Bentang.
Craemer, F.G. Putman. (1980). “Memori Residen Banten†dalam Memori Serah Jabatan 1931-1934 Jawa Barat (I). Jakarta: ANRI.
Dhofier, Zamahsyari. (1982). Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.
Djajadiningrat, Hoesein. (1983). Tinjauan Kritis tentang Sajarah Banten. Jakarta: Djambatan.
Drewes, G.W.J. (1969). The Admonitions of Seh Bari. The Hague: Martinus Nijhoff.
Furnivall, J.S. (2009). Hindia Belanda: Studi tentang Ekonomi Majemuk. terj. Samsudin Berlian, Jakarta: Freedom Institute.
Graaf, H.J. De dan Th. Pigeaud (2003). Kerajaan Islam Pertama di Jawa: Tinjauan Sejarah Politik Abad XV dan XVI. Cet.V, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti dan KITLV.
Guillot, Claude, Hasan M. Ambary dan Jacques Dumarcay. (1990). The Sultanate of Banten. Jakarta: Gramedia.
Hamka. 1963). Dari Perbendaharaan Lama,.Medan: Madju.
Hurgronje, Christiaan Snouck (1989). “Ulama Jawa yang Ada di Mekah pada Akhir Abad Ke-19†dalam Ahmad Ibrahim, Sharon Siddique dan Yasmin Hussain. Islam Asia Tenggara. terj. A. Setiawan Abadi, Jakarta: LP3ES.
Kartodirdjo, Sartono. (1984). Pemberontakan Petani Banten 1888: Kondisi, Jalan, Peristiwa dan Kelanjutannya. terj. Hasan Basari, Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Kartodirdjo, Sartono (1966). The Peasants’ Revolt of Banten in 1888: Its Condition, Course and Sequel,. S Gravenhage: Martinus Nijhoff.
Krafft, A.J.C. ((1928). “Bantam†Tijdschrift voor Economische Geograhphie. 19/12: 391-405.
Lubis, Nina H. (2003). Banten dalam Pergumulan Sejarah: Sultan, Ulama, Jawara. Jakarta: LP3ES.
Michrob, Halwany dan A. Mudjahid Chudari. (2011). Catatan Masa Lalu Banten. cet. ke-4. Serang: “Saudaraâ€.
Michrob, Halwany. (1997). “Arsitektur Kota Bandar Islam Banten Lama†dalam Sri Sutjiatiningsih (Peny.). Banten Kota Pelabuhan Jalan Sutra. edisi ke-2. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Nitibaskara, Tb. Ronny. (1993). “Reaksi Sosial terhadap Tersangka Dukun Teluh di Pedesaan Banten Jawa Barat (Tahun 1985-1990): Studi Kasus Desa S dan A Kecamatan Sajira dan Bojonegara (Suatu Kajian Kriminologi-Antropologi)â€. Disertasi, Jakarta: Fakultas PPs UI.
Nitibaskara, Tb. Ronny. (1993). “Reaksi Sosial terhadap Tersangka Dukun Teluh di Pedesaan Banten Jawa Barat (Tahun 1985-1990): Studi Kasus Desa S dan A Kecamatan Sajira dan Bojonegara (Suatu Kajian Kriminologi-Antropologi)â€. Disertasi, Jakarta: Fakultas PPs UI.
Nurhakim, Lukman. (2006). Banten dalam Perjalanan Jurnalistik. Moh. Ali Fadillah (Ed.), Pandeglang: Divisi Publikasi Banten Heritage.
Pijper, G.F. (1985). Beberapa Studi tentang Sejarah Islam di Indonesia 1900-1950. terj. Tudjimah dan Yessy Augusdin, Jakarta: UI-Press.
Pijper, G.F. (1987).Fragmenta Islamica: Beberapa Studi Mengenai Sejarah Islam di Indonesia Awal Abad XX. terj. Tudjimah, Jakarta: UI-Press.
Ricklefs, M.C. (2005). Sejarah Indonesia Modern 1200-2004. terj. Satrio Wahono, dkk. cet. ke-2. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Sedyawaty, Edi. (1994). “Kebudayaan Banten dalam Kaitannya dengan Wawasan Kebudayaan Nasional†dalam Hasan Muarif Ambary, Halwany Michrob dan Srihardiyanto, Kabupaten Serang Menyongsong Masa Depan, Serang: Pemda Tk. II Serang.
Steenbrink, Karel A. (1994). Pesantren, Madrasah, Sekolah: Pendidikan Islam dalam Kurun Modern. cet. ke-2. Jakarta: LP3ES.
Sulaiman, Abd. Muthalib. (1985/1986). Sejarah Masuk dan Berkembanganya Islam di Banten. Jakarta: Proyek Pembinaan Perguruan Tingga Agama IAIN Syarif Hidayatullah.
Tjandrasasmita, Uka. (1997). “Banten sebagai Pusat Kekuasaan dan Niaga Antarbangsaâ€. dalam Sri Sutjiatiningsih (Peny.). Banten Kota Pelabuhan Jalan Sutra, edisi ke-2. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Untoro, Ongkodharma. (2007). Kapitalisme Pribumi Awal Kesultanan Banten 1522-1684: Kajian Arkeologi Ekonomi. Jakarta: FIB UI.
DOI: 10.24235/tamaddun.v10i2.11113
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam
Tamaddun indexed by:
This journal provides immediate pen access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
View My Stats Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Published by Department History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin, and Adab, IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Editorial Office:
FUAD Building, 2st Floor, Department History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin, and Adab, IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Perjuangan Street of Sunyaragi, Cirebon City, West Java, Indonesia 45132 Phone. 0231-481264, Fax. 0231-489926, Email: jurnaltamadun@gmail.com