Annisa Devi Hizriati
,
Abstract
Dalam proses belajar mengajar suatu metode pembelajaran memiliki peran penting. Kreatifitas yang dimiliki oleh guru dapat menghasilkan pembelajaran yang aktif. Guru dapat memberikan suasana berbeda pada saat proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa sehingga siswa dapat turut aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu agar siswa dapat turut aktif dalam proses pembelajaran dibutuhkan suatu metode pembelajaran yang inovatif yaitu dengan menerapkam metode pembelajaran scramble. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk: 1) mengetahui respon siswa terhadap penerapan metode scramble, 2) mengetahui keaktifan belajar matematika siswa setelah diterapkan metode scramble, dan 3) mengetahui pengaruh .penerapan metode scramble terhadap keaktifan belajar matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dan menggunakan desain penelitian “Control Group Design Post Test Onlyâ€. Selanjutnya, untuk memperoleh data, peneliti menggunakan instrumen angket. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Plus Al-Hilal Cirebon. Dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh siswa kelas X Perbankan dan X TKJ sebagai sampelnya. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: 1) selama penelitian berlangsung respon yang diberikan siswa kelas eksperimen terhadap penerapan metode scramble yaitu mendapatkan respon sebesar 71% dan termasuk dalam kategori kuat. 2) secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa keaktifan belajar matematika siswa pada kelas eksperimen yang menerapkan metode scramble selama proses pembelajaran, memperoleh rata-rata sebesar 86,00. Hasil rekapitulasi angket keaktifan siswa kelas eksperimen diperoleh sebesar 70% dan termasuk dalam kategori kuat. 3) Dan hasil pengujian hipotesis setelah diterapkannya metode pembelajaran scramble dapat kita lihat pengaruh keaktifan belajar matematika siswa diketahui nilai thitung sebesar 0,838. Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel. Nilai ttabel dicari pada taraf signifikan sebesar 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2 atau 26-2 = 24 diperoleh ttabel sebesar 2,064. Karena thitung (0,838) < ttabel (2,064) maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh metode scramble terhadap keaktifan belajar matematika siswa
Keywords
metode scramble; keaktifan belajar; matematika
References
Ahmadi, R. (2014). Pengantar Pendidikan Asas dan Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Amri, S. (2013). Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Margono, S. (1997). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Martono, N. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raya Grafindo Persada.
Mulyadi, M. (2011). Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif serta Pemikiran Dasar Menggabungkannya. 15.
Nasehuddien, T. S., & Manfaat, B. (2016). Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Cirebon: EDUVISION.
Nofrion. (2016). Komunikasi Pendidikan: Penerapan Teori dan Konsep Komunikasi dalam Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta : Pernada Media Group.
Sudjana, N. (2010). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.